Perjalanan kali ini, bukan perjalanan uyang terlalu spesial. Seperti biasa, pergi sendiri dengan perasaan hati yang tak menentu. Tapi selalu saya menikmati perjalananan yang tak tentu arah. Kali ini nama tempat tidak aya sebutkan, karena saya memang ingin menikmatinya sendiri. Hehehe...
Di tengah perjalanan saya mampir ke tempat yang dulu pernah saya singgahi. Saya janjian dengan beberapa teman kerja untuk melepas rindu. Hmm..rasanya sudah lama sekali saya meninggalkan tempat itu, padahal baru sekitar 3 bulan yang lalu saya tak melihat mereka. Kami mengobrol tentang banyak hal, dan salah satunya adalah fenomena hamilnya cewek-cewek yang kami kenal.
Berita menhebohkan yng saya terima adalah anak ibu kost saya sudah punya bayi laki-laki. Saya shock! Ini berita yang membuat saya kaget, karena beberapa bulan kemarin saya masih bertemu dengan dia dan saya seperti tidak melihat bahwa dia hamil. Sejak lulus SMA dia memang hanya tinggal di rumah dan bermalas-malasan saja. Saya pikir dia akan memasukkan lamaran kerja kemana atau sedang menunggu panggilan kerja. Dan setahu saya, pacar dia (yang sudah punya anak dan istri karena MBA) akan segera menceraikan istrinya dan menikahi anak ibu kost saya itu. Tapi berita yang dibawa teman saya mengatakan bahwa anak ibu kost saya itu minta dinikahi karena dia sudah dihamili oleh pacarnya (yang sudah punya anak dan istri karena MBA). Akhirnya si pacar (yang sudah punya anak dan istri karena MBA) tidak mau bertanggung jawab dan tidak pula meninggalkan istri dan anaknya. Karena lelah menuntut, sebelum melahirkan, anak ibu kost saya ini diasingkan ke kota lain. Dia melahirkan di sana dan merawat anak laki-lakinya di kota itu sendirian.
Cerita berikutnya tetang mahasiswa kami yang tiba-tiba hamil. Oh, maaf bukan tiba-tiba, karena tentunya sebuah kehamilan memerlukan proses. Tapi saya lebih suka menggunakan kata tiba-tiba karena si mahasiswa ini diketahui sudah hamil 8 bulan. Jadi semua orang kaget karena bisa begitu rapatnya selama sekian bulan dia tetap kuliah seperti biasa dan tidak ada yang tahu tentang kehamilannya. Hal semacam ini pernah terjadi pada mahasiswa kami yang lain beberapa bulan kemarin. Mahasiswa kami itu tiba-tiba mengundurkan diri dan tidak melanjutkan kuliah, lalu dua minggu kemudian wali kelasnya di beri kabar bahwa dia baru saja terima mendapat cucu laki-laki. So surprised!
Saya bukan sok suci dengan membahas masalah seperti ini. Saya tidak akan membahas masalah dosa, cinta, atau di mana. Saya hanya tak habis pikir akan 2 hal. Hal pertama, apakah mereka tidak memakai pengaman ketika melakukannya. Atau mungkin kenikmatan yang disebut orang sebagai ‘surga dunia’ telah membuat mereka lupa akan segala-galanya. Hal kedua adalah serapi itu mereka menyimpan kehamilan mereka. Tapi tidakkah mereka sadari bahwa anak mereka adalah makhluk hidup yang suatu saat kelak pasti akan diketahui oleh masyarakat juga. Kembali saya tegaskan bahwa saya tidak akan membahas masalah dosa, cinta, atau di mana.
Baiklah kita tinggalkan kisah memilukan itu. Karena hati saya terlalu bahagia bisa melihat mereka lagi. Mereka ada di hadapan saya, meski saya sadar bahwa kami akan segera berpisah karena saya masih harus melanjutkan perjalanan saya. Sebuah apresiasi untuk saya adalah mereka masih ingat makanan favorit saya, saat dulu kami sering makan bersama. Tapi saya masih harus sekian jam lagi untuk sampai ke tempat tujuan saya dan menikmati kesendirian yang mungkin tidak terkira bahagianya. Bagi saya, melihat mereka, mendengar cerita mereka, menyentuh kulit mereka adalah berkah yang Tuhan kirim untuk saya di awal tahun saya.
Dan hidup ini layaknya sebuah perjalanan. Menggelinding di atas jalan yang kadang berkelok, sempit, bahkan kadang menanjak. Hidup yang sebenarnya nmemang harus dijalani dengan penuh perjuangan, dengan penuh kesabaran, dan penuh keikhlasan untuk membagi suka maupun sedih.
 |
| pict source |
I travel not to go anywhere, but to go. I travel for travel's sake.
0 comments:
Posting Komentar