Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Kita..Overrated!


Aku kadang lelah berbagi masalah denganmu. Selalu saja ada alasanmu untuk menolak argumenku. Membuat aku kadang kehabisan kata untuk membuatmu mengerti bahwa hidup ini adalah sebuah rangkaian kisah, seperti film yang sering kita tonton berdua. Kau tidak kesepian sendiri, aku merasa hal yang sama. Jarak membuat kita mudah rapuh, tapi kita belajar banyak dari kerapuhan itu.

Belajarlah menjadi kuat, Cinta.

Kau masih terus mengeluh, seperti yang kudapati seharian ini.

Masih saja kau terus mempertanyakan takdir, bahkan dapat kubaca bahwa kau menyalahkan takdir. Meski kau bilang kau percaya Tuhan, percaya takdir, tapi tetap saja semua pertanyaanmu membuatku berpikir kau sudah kehilangan rasa untuk menemukan Tuhan dalam dirimu. Kau sudah terlalu jauh melihat sesuatu. Kau tidak melihat apa yang mungkin telah kau lakukan sehingga kau berada pada keadaan ini, sehingga Tuhan mencoba membuka mata hatimu dengan cara yang seperti ini. Jika masih kau tanya lagi, “Kenapa Tuhan memberi hal seperti ini padaku?” Maka akan kujawab, “ Tuhan melihatmu kuat menghadapi hal yang lebih mudah dari ini, maka Tuhan memberi hal ini. Membuatmu belajar bahwa masih banyak orang yang jauh tidak seberuntung dirimu.”

Belajarlah menyayangi hidupmu, Cinta.

Masih kau ingat syair puisi ini (yang kita dengarkan beberapa tahun yang lalu) saat kita sedang merasa six feet under the ground? Kita pernah mendengarkannya sambil tersenyum, pernah pula berurai air mata.

Akhirnya semua akan tiba pada suatu hari yang biasa.
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.

Apakah kau masih selembut dahulu?
Memintaku minum susu dan tidur yang lelap, sambil membenarkan letak leher kemejaku.

Kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, Lembah Mandalawangi.

Kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram.
Meresapi belaian angin yang menjadi dingin.

Apakah engkau masih membelaiku semesra dahulu?
Ketika kudekap, kau dekaplah lebih mesra..lebih dekat.

Apakah kau masih akan berkata, “Kudengar detak jantungmu.”?

Kita begitu berbeda dalam semua, kecuali dalam CINTA.

Cahaya bulan menusukku dengan ribuan pertanyaan, yang takkan pernah kutahu di mana jawaban itu.
Bagai letusan berapi, bangunkanku dari mimpi.
Sudah waktunya berdiri mencari jawaban kegelisahan hati. (*)


Puisi itu yang beberapa bulan kemarin kudengarkan puluhan kali sambil berbaring di dada seseorang. Berharap bisa menangis di dadanya dan menceritakan semua sakit yang kusimpan sendiri. Tapi pada akhirnya aku memang harus mengakui bahwa aku terlalu nyaman bersama dia, hingga semua sakit menguap begitu saja. Aku pun berbisik padanya, “Aku ingin bisa bersamamu, seperti ini. Selamanya.”

Aku ingin kau tahu, Cinta, bahwa aku pun tidak selamanya bisa tersenyum dan menjadi yang terkuat di antara kita. Aku pernah sangat rapuh, sangat tidak berdaya dan nyaris hancur. Tapi yang kusyukuri adalah aku punya kamu, punya kalian yang meski pun jauh tetap bisa memeluk hatiku. Aku bisa kalian sebut sebagai yang paling kuat karena aku punya kalian. Sejauh apa pun jarak yang memisahkan kita, aku tahu kita masih saling menyimpan.

Jarak ini adalah takdir, Cinta.

Jarak ini adalah cara kita belajar agar kita tetap kuat meski kita jauh. Jarak yang panjang inilah yang sebenarnya merupakan penguat ikatan kita. Tidak ada yang salah dengan jarak ini ataupun takdir kita. Aku selalu ada untukmu, menjadi satu kaki bagimu ketika kau serasa tak mampu menapaki tanah di bawahmu. Aku tidak ingin melihatmu tidak bersyukur dengan apa yang kita miliki saat ini, karena kita sebenarnya tidak pernah terpisah.

Cinta, percayalah, kita akan dipertemukan dalam sebuah suasana yang sangat indah dan bisa saling memeluk erat.


(*) Puisi Cahaya Bulan (OST. Soe Hok Gie)

picture from this link

If you're alone, I'll be your shadow.
If you want to cry, I'll be your shoulder.
If you want a hug, I'll be your pillow.
If you need to be happy, I'll be your smile.
But anytime you need a friend, I'll just be me.


0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date