Jelaskanlah!

Solo, 20012012, sesaat sebelum midnight

Tanpa alasan masuk akal, bahkan tanpa penjelasan sekali pun.

Saya sudah biasa menunggu untuk diberi penjelasan oleh seseorang, sekelompok orang, atau whatever. Saking terbiasanya sampai saya lupa bahwa saya sedang menunggu seseorang yang sedang punya janji/utang penjelasan pada saya.  Saya pun akhirnya mengikhlaskan penjelasan yang tidak pernah dijelaskan pada saya.

Rasanya?

Jangan ditanya, sudah pasti kecewa.

Kalau mungkin saya dibilang 'kurang agresif' dalam minta penjelasan, saya terima itu sebagai kritik yang membangun. Tapi perlu diingat bahwa ketika kita meminta pada seseorang (menagih janji, menagih utang, minta pertanggung-jawaban, dll), orang tersebut akan dengan sukarela berlagak kasar, sok sibuk, atau bahkan dengan sengaja menghilang. Alasannya? Tentu saja dia jengah dengan 'permintaan' yang terlontar bagi dia.

Tidak percaya? Silakan Anda coba sendiri.

Kenapa saya sepertinya begitu kesal membahas masalah 'tagihan penjelasan' ini? Alasannya simpel saja, saya ini orang yang tidak bisa ribet dan sangat tidak suka menunggu. Walau akhirnya saya menemukan bahwa 'si penjanji' (sebut saja begitu) hanya bisa janji belaka tanpa ada niat untuk memenuhi janjinya.

Suatu ketika seseorang pernah mengatakan pada saya, "Ini semua tentang diriku sendiri, tapi aku akan memberimu penjelasan suatu hari nanti." Dengan berbekal saya telah mengenalnya sekian lama, saya percaya saja dan menunggu untuk diberi penjelasan suatu hari nanti. Saya menunggu, tapi memang tidak menagih, karena seperti yang saya katakan di atas bahwa seseorang akan merasa jengah kalau kita menagih sesuatu darinya. Jadilah saat itu saya diam dan menunggu. Point my words, karena saya percaya pada dia.

Whuuusss...

Angin  berhembus keras menerbangkan janji.

Hahahaha

Ini benar-benar sebuah penantian yang sia-sia, karena pada akhirnya janji itu tidak pernah tertepati, dan saya tak pernah mendapat penjelasan yang saya inginkan. Saya ingin penjelasan itu karena seseorang telah menjanjikannya untuk saya. Bahkan pada akhirnya saya malah mendapati diri saya ditanyai, "Apa yang harus kujelaskan padamu?" Dalam hati saya, "Jadi kenapa dulu berjanji akan memberi penjelasan kalau pada akhirnya hanya akan bingung mau menjelaskan apa?"

Buat saya, janji itu serupa telur mentah yang bisa dengan mudah hancur, rusak, pecah jika tidak dijaga sebaik-baiknya atau tak ada keinginan untuk mengungkapkannya.

Ya sudah lah!

Bagi yang sedang menunggu sebuah atau banyak penjelasan, silakan ditagih saja. Jangan menyusahkan diri sendiri dengan menunggu untuk dijelaskan pada suatu hari kelak. 'Suatu Hari' adalah hari yang tidak tertera pada kalender mana pun (tidak seperti Senin, Selasa, Rabu, dst) jadi kemungkinan untuk tibanya hari itu adalah nisbi, tidak nyata, kosong. Bahkan sangat mungkin bahwa 'suatu hari' itu tidak akan pernah datang.

Bagi yang punya janji penjelasan, tolong hargai seseorang yang sedang menunggu Anda. Jangan asal melenggang pergi tanpa memberi penjelasan hanya karena tidak mengerti harus menjelaskan apa. Paling tidak, jangan menghindar ketika dihubungi (kasarnya: ditagih). Apalagi kalau sampai Anda tidak mau menghubungi gara-gara kebingungan yang tidak jelas tersebut. Ingatlah pepatah: mulutmu harimaumu.

Segala sesuatu mungkin saja ditinggalkan tanpa penjelasan, tapi  akan lebih baik jika ada penjelasan. Apalagi jika berhubungan dengan sebuah keputusan, maka penjelasan yang masuk akal akan lebih mendamaikan dan menjaga sebuah hubungan tetap baik. Meski sesakit apa pun, sebuah penjelasan akan lebih baik untuk waktu yang akan datang.

pict source

 

It is not the oath that makes us believe the man, 

but the man the oath.

~Aeschylus~