Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Menanti Januari


Menanti 2013 dengan menulis menulis dan menulis.

Ini adalah posting terakhir di 2012. Sambil menunggu jam 12 malam.

Nggak ada resolusi yang muluk di 2013. Berjalan dengan normal saja sambil terus Bismillah di setiap cita-cita.

Semoga awal tahun depan, novel debut saya bisa terbit dan bisa disusul dengan novel-novel yang lain. Menulis novel mungkin akan sedikit mengurangi kegiatan ngeblog. Tapi intiya saya nggak akan berhenti nulis dan tentu saja do my day-work.

Semoga tahun depan bisa lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Semoga doa yang belum terkabul bisa diijabah di tahun depan.
Semoga selalu sehat dan dilimpahi rizki yang halal dan barokah.
Semoga yang baik-baik bisa menjadi lebih baik.

Akhirnya selamat bertahun baru bagi yang merayakan.
Wish the best for everyone I knew :)

Tonight’s December thirty-first,
Something is about to burst.
The clock is crouching, dark and small,
Like a time bomb in the hall.
Hark, it's midnight, children dear.
Duck! Here comes another year!
-Ogden Nash


Picture here

Cukup Sekali dan Saya Pergi


Jika akhirnya saya kembali teriris, bukan karena saya tidak mampu mengerjakan yang mereka mau. Saya hanya perlu dihargai sebagai manusia. Manusia biasa. Tamnpa menyertakan segala macam gelar dan atribut yang menempel pada kening saya.

Apakah penghargaan terhadap manusia sudah habis terkikis? Apakah menghargai manusia sebagaimana kodratny sudah meng-aus? Apakah susah memperlakukan manusia dengan layak? Apa susahnya?

Kalau saja mesin bisa dicetak dengan printer saya, maka akan saya buat uang sebanyak yang orang mau. Jika uang memang bisa dicopy dengan mesin fotocopy biasa, maka akan mudah bagi saya memenuhi keinginan semua orang. Punya uang melimpah.

Tapi maafkan saya karena saya bukan mesin penghasil uang. Saya hanya tahu bahwa pekerjaan itu perlu passion tidak hanya patient. Kalau patient saya menipis drastis maka passion saya pun menguap.

Sekali lagi, mungkin perlu saya ingatkan. Saya manusia. Saya penuh salah, lupa, dan dosa. Hati saya bukan terbuat dari batu apalagi baja.
Hati saya hanya ranting yang bisa patah ketika tak lagi mampu menahan derasnya hujan. Saya hanya manusia biasa.

Ketika saya memilih berpaling, oleh karena ranting itu mulai tak lagi utuh. Perlu sesuatu yang bisa membebatnya agar kembali kuat. Agar tak terlanjur menjadi patah.

Sepertinya saya harus melangkah pergi. Meninggalkan segala yang pernah saya goreskan. Saya akan baik-baik saja. Air mata saya terlalu berarti untuk tangis yang lain. Cukup sekali dan saya pergi.

Picture here

Time to leave now, get out of this room, go somewhere, anywhere; 
 sharpen this feeling of happiness and freedom, 
stretch your limbs, fill your eyes, be awake, wider awake, 
vividly awake in every sense and every pore. 
Stefan Zweig

Nama Saya Asmara Nengke. Asli!


Asmara Nengke.
Saya biasanya menuliskan nama saya hanya dua kata itu saja. Padahal nama saya masih ada satu kata lagi. Nama terakhir jarang cantumkan karena terlalu panjang. Dan satu hal lagi, dengan dua nama itu saja orang sudah banyak yang kesulitan memanggil saya. Hehehe.

Ini beberapa kejadian yang menimpa saya berhubungan dengan nama saya.

Kejadian pertama:
Someone : Namanya siapa?
Me : Asmara Nengke.
Someone: Siapa?
Me : Asmara Nengke. (mengucap nama dengan lebih pelan.)
Someone: Susah banget namanya.
Me: *tertawa* *garuk kening*

Kejadian kedua (biasanya terjadi ketika di bank):
Someone: Asmara Nengke (memanggil dengan pelafalan yang salah)
Me: Iya
Someone: Dari luar Jawa ya? (ini selalu ditanyakan ketika saya membuka rekening baru di bank mana pun)
Me: Asli Jawa kok.
Someone: Namanya aneh
Me: *tertawa* *garuk kening*

Kejadian ketiga (ketika mengobrol orang yang kenal belum lama)
Someone: Asmara itu nama asli.
Me: Asli lah. Kenapa?
Someone: Kenapa namanya Asmara?
Me: Nggak tahu. (jawaban sebelum 17 tahun). Asmara kan artinya cinta. Ya biar hidupku penuh cinta (jawaban setelah 17 tahun)
Someone: *garuk kening*
Me: *tertawa*

Kejadian keempat (ketika mengobrol orang yang kenal belum lama)
Someone: Aku harus panggil nama kamu bagaimana?
Me: Panggil saja Asmara
Someone: Susah. Ada yang lebih simple?
Me: Orang rumah biasanya memanggil Yaya
Someone: Lho kok nggak nyambung dengan Asmara?
Me: Sambung-sambungkan saja laaa.  *garuk kening*


Kejadian kelima (biasanya terjadi ketika pendaftaran sesuatu atau masuk kelas baru):
Someone: Asmara Nengke (memanggil dengan pengucapan nama yang salah)
Me: Iya
Someone: Benar namanya Asmara Nengke? (dengan pelafalan yang masih juga salah)
Me: Iya. Tapi pengucapan nama Nengke kurang tepat.
Someone: Jadi bagaimana benarnya?
Me: Huruf ‘e’ pertama dilafalkan seperti melafalkan ‘pepes’, huruf ‘e’ kedua dilafalkan seperti melafalkan ‘lemper’
Someone: Oh *tersenyum* *garuk kening*
 
Lalu apa uniknya nama saya?
Nama lengkap saya adalah Asmara Nengke Anggiamurni.
Sebenarnya ide pemberian nama saya ini tidak jauh beda dengan pemberian nama kakak saya. Idenya adalah tempat di mana bapak dan ibu saya pertama kali bertemu dan saling jatuh hati kemudian memutuskan untuk menikah. (ciee...cieee...ciee)

Asmara, artinya sudah pasti artinya CINTA. Asli bahasa Indonesia lho ini.
Nengke, (nama yang selalu menimbulkan pertanyaan bagi orang-orang). Saya bukan orang luar Jawa, saya orang Jawa asli dan nama kedua ini menunjukkan bahwa saya benar-benar orang Jawa. 
Nama ini sebenarnya adalah gabungan dari 2 kata yaitu NENG dan KETINTANG.
Dalam bahasa Jawa NENG berarti DI. KETINTANG adalah nama sebuah kampung berdirinya Universitas Negeri Surabaya. (Bagi yang belum tahu, silakan googling. Hehehe)
Frase NENG KETINTANG (Di Ketintang, dalam Bahasa Indonesia) disingkat menjadi NENGKE.
Anggiamurni, nama ini pun sebenarnya gabungan dari 2 kata. ANGGI yang sebenarnya diambil dari bahasa Inggri Angie yang originnya adalah Angel (peri, bidadari). Dan MURNI adalah asli, bersih.Kata 'murni' originnya dari bahasa Jawa tapi sudah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia
Tapi orang tua saya lebih suka menggabungkan dua kata itu dan merangkumnya dalam satu arti murni/suci. (Agak nggak nyambung yaa. Hehehe)

Jadi nama saya kalau diartikan secara keseluruhan adalah “cinta di Ketintang yang suci” (aih...aih...so sweet badai. hehehe)

Sebenarnya ide pemberian nama kakak saya juga tidak kalah unik, tapi tidak akan saya tulis di sini seluruhnya. Nama kakak saya yang sering jadi pertanyaan orang lain adalah nama terakhirnya.
Nama terakhir kakak saya adalah PREAMBULU.
Pernah Membaca teks Pembukaan Undang-Undang Dasar? 
Biasanya di bawah kata PEMBUKAAN ada kata dalam kurung PREAMBUL. Nah, di situlah ide nama muncul. Kakak saya adalah anak pertama, yang merupakan sebuah permulaan, pembukaan, awalan. Serta harapan orang tua saya agar kakak saya bisa menjadi seorang kakak, ayah, dan pemimpin yang amanah.


Ketika kakak ipar saya hamil saya pernah hampir titip satu nama untuk keponakan, tapi batal. Saya sempat berpikir ide nama Tsaqib dan Preambulu.
TSAQIB ini berarti orang yang sangat cerdas. Kebetulan sesuai dengan judul event giveaway ini BEAUTIFUL NAME FOR SMART BABY by Armita Fibriyanti...hehehe..
PREAMBULU. Karena (ketika itu) menurut USG keponakan saya bergender laki-laki. Jadi tak ada salahnya jika nama ayahnya menurun pada anaknya. Toh, keponakan saya itu adalah anak pertama dari kakak saya dan istrinya, serta cucu pertama di keluarga kami. Nama ini pada akhirnya memang dipakai untuk keponakan menamai keponakan saya.

Untuk Bunda Armita Fibrianti semoga ide nama Tsaqib dan Preambulu bisa menambah referensi.
Semoga Bunda Armita nantinya bisa melahirkan dengan lancar, selamat, dan sehat. Begitu juga dengan adik baby, semoga diberi sehat selalu sehingga bisa lahir dengan sehat. Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin.



Tulisan ini disertakan dalam event giveaway “BEAUTIFUL NAME FOR SMART BABY by Armita Fibriyanti”

Ini adalah ponakan saya
Evander Ibnu Fadhil Preambulu

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date