Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

A Love Letter [to: Priaku]




Priaku yang baik,
Apa kau tidak ingin bertemu denganku? Aku memang bukan keturunan bangsawan apalagi raja, aku hanya seorang perempuan biasa dari kalangan rakyat jelata. Tak banyak yang aku punya, hingga tak akan banyak yang mampu kuberikan padamu kelak. Tapi aku punya senyum yang manis, hati yang akan menemanimu, dan pelukan yang akan menenangkan ketika kau resah.

Priaku yang abadi,
Kau sedang ada di mana saat ini? Beri aku sedikit petunjuk agar aku bisa mempersiapkan persiapan yang telah kupersiapkan. Jika angkot yang kau naiki sedang kena macet, aku akan sedikit bersabar karena kau pun pasti sedang kesal di sana. Atau jika motormu mogok karena banjir akibat hujan deras akhir-akhir ini, kirimkan pesan melalui segala media yang ada: surat, telegram, merpati pos. Karena aku pun mencoba sadar diri, kemungkinan ponselmu sedang kehabisan daya, atau kena hujan jadi tak bisa dipakai, atau kehabisan pulsa karena salah sambung terus saat menelponku, atau tertinggal karena kau buru-buru untuk segera menghampiri aku.

Priaku; takdir jiwaku,
Apa yang akan kau ucapkan ketika kau telah menemukanku pada akhirnya? Aku pasti akan tersenyum mendengar apa yang kau ucapkan kelak. Meski mungkin kau tidak romantis, tapi cukup membuatku bersyukur bahwa pada akhirnya kita bertemu dan menjalani apa yang telah tergariskan. Bukankah itu sudah cukup indah setelah penantian panjang kita?! Tapi mungkin aku ingin mencubitmu dengan sangat keras. Tidak akan menjadi cubitan yang sakit. Percayalah! Aku hanya ingin kamu tahu, aku juga manusia yang  basah kalau kena hujan, terbakar kalau kena api, membeku kalau dikulkaskan bertahun-tahun, dan lelah ketika menanti.

Priaku yang sedang dipersiapkan Tuhan untukku,
Kapan kau akan muncul di depan pintu rumahku? Kapan kau akan benar-benar hidup dalam di tiga duniaku; dunia nyata, dunia hati, dan dunia pikiran. Mungkin bisa aku tambahkan satu dunia lagi, dunia maya. Aku tidak akan memintamu banyak berjanji padaku, aku telah banyak mendapat janji tanpa bukti. Aku hanya ingin kau menyimpanku utuh, tanpa harus berbagi dengan wanita lain. Aku pun akan hanya menyimpanmu, namun setelah kau mampu meyakinkanku bahwa hanya ku yang tersimpan di tiga duniamu.

Priaku,
Aku menantimu.
Ikutilah kata hatimu dan akan kau temukan aku di sini.



Salam hangat,
Wanitamu
 

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date