Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Gresik #3. Reward?


Hmmm... rumah kakak iparnya kakak saya memang rumah yang sebenrnya tidak terlalu besar, tapi tetap saja kesan luxurious tampak ketika pertama memasuki gerbang stainless yang membingkai halaman depannya. Rumah bernuansa merah muda ini pun dilengkapi dengan fasilitas yang tidak bisa dibilang biasa bagi saya yang terbiasa hidup apa adanya.

Fasilitas apapun tak mencolok mata saya, kecuali fasilitas yang diberikan kepada dua anak dari keluarga ini. Dua anaknya, sepenglihatan saya tidak pernah belajar dan setiap detik waktunya dihabiskan dengan menonton DVD yang isinya film superhero kesukaan mereka. Fasilitas mewah yang anak-anak ini dapatkan kadang membuat saya melihat ke belakang.

Orang tua saya bukan orang yang tidak bisa memenuhin setiap permintaan yang saya ajukan, tapi beliau lebih dahulu menundanya (bahkan menolak memberikan) agar saya mengerti bahwa segala hal tidak serta-merta saja muncul di hadapan kita (jadi ingat sebuah buku berjudul “Kita Dibesarkan dari Kantong Ajaib Doraemon”). Sangat kontras dengan apa yang saya lihat di rumah itu. Sang mama memang sangat keras ketika memarahi anak-anaknya, tapi hal itu malah membuat efek “jera sesaat” pada si anak.

Lalu ketika mamanya bertelepon dengan papanya yang menjadi pelayar di Singapura, sang papa menawarkan hadiah ujian semester. Si anak berkata bahwa dia akan berusaha mendapat nilai maksimal dan minta imbalan seperangkat perkusi “drum”.

Hmmm... mungkin saya lupa bahwa dulu orang tua saya pernah memberi iming-iming semacam itu agar saya mau belajar. Tapi entahlah...kata hati saya berkata bahwa hal itu tidak selayaknya dilakukan.

Kenapa tidak membiarkan anak belajar dan berkembang dengan kemampuan yang benar-benar dia miliki? Di satu sisi mungkin itu adalah caa untuk menggali potensi si anak, tapi di sisi lain si anak akan belajar hanya karena pamrih, karena diberi hadiah setelah nilainya baik.

Sebaiknya orang tua bijak memberikan ‘rangsangan’ belajar pada anak. Bukan hanya dnegan menjanjikan memberikan sesuatu jika nilainya baik.jika memang perlu memberinya hadiah, berilah yang memang benar-benar dia perlukan, bukan sekedar menyenangkan hatinya.

Biarkan anak berkembang dengan segala hal yang telah Tuhan berikan padanya untuk dijadikan bekal menjalani hidupnya ke depan.


Awards are so unnecessary, because 
I think we get so much out of our work just by doing it. 
The work is a reward in itself.



0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date