Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Sebuah Keinginan; Berhenti atau Bertahan?


Saya perlu sebuah keajaiban. Saya perlu hal yang tidak masuk akal dan tidak terlihat, tapi bisa membuat saya yakin dan percaya. Seperti apa yang saya rasa kepada Tuhan saya dan agama saya. Saya ingin merasakan hal itu untuk hal lain juga. Untuk hati saya. Untuk perasaan saya.

Saya sudah cukup sering mengatakan pada mereka bahwa saya benar-benar dalam koridor yang tak mereka pahami. Tapi mereka memaksa saya menjelaskan. Lalu say harus menjelaskan apa? Apakah sebuah penjelasan super sederhana yang hanya membuat mereka tak paham dan tidak akan mungkin saya jelaskan lebih detail? Atau saya harus berteriak untuk meminta mereka berhenti bertanya. Oh, tidak!

Saya perlu alasan. Alasan untuk membenci dan marah. Saya punya sedikit tapi tidak cukup untuk meletakkan jiwa saya pada jalan itu. Meski sebenarnya saya tidak pernah tahu kenapa saya membutuhkan alasan untuk marah dan benci. Bukankah seharusnya saya mensyukuri ketidakpunyaan alasan itu? Entahlah. Saya sedang sangat ingin bergelimang rasa marah dan benci.

Saya ingin berhenti. Berhenti merasa. Berhenti berharap. Berhenti menanti. Berhenti mencari. Hingga akhirnya berhenti untuk ingin.

Sudah cukup saya merasa semua ini. Saya ingin melangkah dengan hati ringan dan pikiran bebas. Jika harus berpisah, seharusnya pilihan itu tidak disesali. Jika segala rasa saya memang tidak pernah dapat saya jelaskan –pada siapa pun-, maka saya memang memerlukan keajaiban untuk membuatnya terejawantahkankan dan terjelaskan. Segala yang saya tunjukkan di masa lalu, seharusnya telah mampu membuat semuanya jelas.

Namun jika semua hal itu dianggap sebagai sebuah kesia-siaan atau mungkin kebohongan, maka saya tidak akan membuat diri saya makin jatuh dalam pikiran tentang itu. Semua kejujuran sudah saya ungkap, karena saya ingin memulai sesuatu yang baik dengan niat baik.

Sekarang, saya memang hanya perlu sebuah keajaiban. Keajaiban yang memupus atau menumbuhkan segala yang pernah saya lihat sebagai sebuah impian. Keajaiban yang bisa meredam atau pun menyulut amarah dan benci saya.


The most exhausting thing in life is being insincere.
-Anne Morrow Lindbergh

Picture here

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date