Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Kotak Hati Titis


Beruntung sekali ya, orang yang bisa disayangi dan menyayangi seseorang.

Aku tahu sms semacam itu hanya akan Titis kirim padaku saat dia benar-benar sangat sedih. Mungkin Titis sedang menangis di sana. Titis memang tidak akan melewatkan aku ketika dia sedang merasa sedih. Akan ada sms yang dia kirim sekedar dia memberi tahuku tentang sedihnya atau bahagianya.

Seperti saat Titis mengirim sebuah sms bahagia, “Aku hari minggu kemarin ke Manahan (* Stadion bola terbesar di Solo)”. Dan saat kutanya dengan siapa, dia jawab dengan sebuah balasan bahagia, “dengan dia.”

Seperti sms-sms kali ini, dia yang membuat aku miris membayangkan dia sedang menangis di sana

“Benar-benar sakit! Hampir 3 tahun bersama, seakan bersamaku hanya tempat mampir dan akhirnya ada seseorang lain yang menunggu dia. Sempat berpikir –lebih enak menunggu orang yang kita sayang, walau harus bertahun-tahun tapi akhirnya dia kembali, daripada harus bertahun-tahun menemani harinya, bersamanya, tapi yang ada di pikirannya orang lain dan akhirnya dia bersama orang lain.-”

Percayalah, kau tidak akan suka menunggu seseorang dengan tidak disertai kepastian. Mungkin sama sakitnya, mungkin lebih sakit, tapi bisa kupastikan bahwa tidak akan lebih enak. Aku tidak akan menyarankan padamu untuk melepasnya dan kau akan duduk diam di beranda rumah untuk menunggunya kembali. Itu tidak akan pernah menjadi saran yang baik untukmu. 

“Kadang sempat ada dalam pikiran kenapa harus ada aku di antara mereka. Di satu sisi aku tak mau terluka, tapi aku juga tak bisa berbuat apa-apa untuk mereka. Saat ini harapanku semakin besar untuk bisa bersama dia, semakin besar pula rasa takut kehilangan dia.”

Bukan salahmu saat kau ada di antara mereka. Kau hadir saat mereka tidak lagi terikat apapun, ketika mereka telah memutuskan untuk menjalani hidup masing-masing. Kau tidak menghancurkan apapun.

Aku tahu dalam benakmu berharap dia bahagia, tapi bukan dengan menyerahkan kebahagiaanmu. Bukan begitu caranya. Kau tidak akan sanggup melihatnya bahagia bersama orang lain.

“Mungkin harusnya aku lebih bersabar hadapi ini semua, 3 tahun mungkin belum sepadan dengan kisah masa lalunya. Harusnya aku ngerti itu. Tapi hatiku kadang berontak, sampai kapan aku harus bersabar. Tapi mungkin aku harus lebih lebih bersabar lagi, aku harus menerima keadaan ini buat dia.”

Kau akan kuat menghadapi semua ini. Kesabaranmu akan berbuah manis suatu hari nanti. Tuhan akan menjawab sabarmu dan doamu yang tidak pernah putus itu.

Titis memang bukan sahabatku, tapi aku beruntung mengenalnya. Setidaknya Titis selalu jujur mengungkapkan perasaan hatinya, dia tidak pernah berbohong tentang apa yang dia rasa. Pun, aku tahu dia lebih tulus dari beberapa orang yang kukenal dekat.



Titis, aku berharap kita bisa bercerita seperti senja terakhir kita saling memandang dulu. Tidak banyak cerita, tapi kita saling mengerti. Kita saling paham bahwa hidup kita yang terpisah ini punya hal indah yang selalu kita bagi lewat banyak kisah yang tertinggal dalam kotak yang kita tinggalkan di tepi kebun tebu itu. Tuhan telah membuat takdir atas jalan hidup yang kita bagi dalam ribuan senyum dan air mata yang tak terhitung. Kau masih paling favoritku, di antara favoritku yang lain sejak aku pertama melihatmu.

Be strong, Dear.
picture from this link
Tears are the safety valve of the heart
when too much pressure is laid on it.
~Albert Smith~

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date