Inilah percakapan yang tidak akan pernah mendapat jawaban. Hanya celoteh yang ditulis untuk sekedar meringankan lelah. Pengandaian bahwa semua ini nyata meski hanya ilusi, atau mungkin mimpi. Biarlah.
______
Kamu,
Masih ingin kuceritakan tentang gadis di bawah bintang. Namun dia sekarang mulai mencintai semburat jingga langit pagi. Bukan langit sore. Langit sore membuat matanya sakit dan tentu saja mengingatkan dia pada pria itu.
Banyak sekali senja yang dilewati gadis itu dengan pria'nya' (harus pakai tanda petik, agar tidak berarti kepemilikan). Senja yang dulu menghadirkan senyum dan tawa. Senja yang pernah terlewati dengan rasa membuncah karena melihat pria itu.
Kamu,
Tahukah kamu apa yang sedang dirindukan gadis itu?!? Kamu pasti menjawab "I put my expectation on zero."
Ah, kamu. Dasar.
Dasar laut.. Bidang dasar.. Selamat dasar para tamu...
#bigsmile
Semacam itulah kira-kira. Dia merindukan kebersamaan dan percakapan yang pernah sangat 'gila' dan tak jelas juntrungnya. Dan tentu saja sangat merindukan berada dalam pelukan hangat pria itu. (Hey, aku tak tahu, apakah hangat atau tidak). Dia pun merindukan bergelung manja di samping pria itu. Menikmati hembusan napas yang teratur dan mendengarkan debar jantung pria itu.
Ketika itulah dia mulai bertanya-tanya pada dirinya. Mengapa jantung pria itu berdetak seperti biasa? Bukan seperti jantungnya yang seolah ditabuh ribuan penabuh hingga suaranya terdengar sampai ke telinganya. Jantungnya berdetak begitu kerasnya, hingga dia takut jantungnya melompat keluar. Apakah pria itu memang sedatar itu padanya?
Aku pun sering bertanya, mengapa debar jantungmu biasa saja ketika ada di dekatku. Apa yang kau rasakan saat engkau bersamaku?
Kamu,
Aku sedang sedikit berandai bisa selalu berbicara padamu, bukan selalu menceritakan gadis di bawah bintang itu. Gadis itu sepertinya mempunyai cerita yang tidak habis dikisahkan. Gadis itu memang sedang disesaki oleh rindu yang terabai. Gadis itu juga sedang menahan segala rindu agar pria'nya' bisa selalu tersenyum bersama gadis lain yang dipilihnya. Gadis itu mencoba bertahan dan tentu saja tersenyum.
Kamu,
Baik-baik yaa di sana.
Itu saja..
And it's you whatever a moon always meant
And whatever a soon will sing is you
-E. E. Cummings-
0 comments:
Posting Komentar