Sweetest Nightmare

Berani Bermimpi adalah Berani Mengambil Risiko dan Kesempatan

Kisah di Bangku Taman dan Rasaku Hari Ini


Kita duduk di atmosfer yang sama. Diam. Tak ada kata yang terucap. Meski sepatah kata pun. Atau setidaknya kita berpura-pura sibuk dengan dunia kita masing-masing. Kita. Iya, aku masih menyebutnya ‘kita’, sebelum semuanya begitu memilukan untuk dilupakan. Juga untuk diingat.
Kita berdiri dalam jarak konstan, pada mulanya. Lalu aku memilih untuk menjauh. Menikmati lekuk malam yang sunyi. Memberimu ruang menikmati kesendirianmu dalam kebersamaan denganku.
Jika saja boleh, aku ingin Oktober mengirimkan hujannya yang lebat dan menutup semua raut galauku. Namun ternyata memang hanya angin kering yang menciptakan gemersik dedaunan.
Di balik tembok tipis itu, sekian meter dari tempatmu duduk, aku menangis. Menangisi hal yang tidak pernah kutahu. Hingga detik ini. Mungkin bahagia bisa melihatmu lagi. Mungkin terluka karena akan ada hati yang terluka. Mungkin marah pada waktu yang mempertemukan kita lagi. Atau mungkin hanya efek angin kering.
Ah, seharusnya memang malam itu tak pernah ada. Malam yang akhirnya memang mencipta kelukaan yang datang di akhir. Seharusnya bangku taman itu tak pernah kita duduki. Biar bangku itu tetap tertimbun daun kering yang gugur.
Terima kasih karena kamu pernah berpura-pura meyakinkanku bahwa kau akan menghilang dari siapa pun. Tapi kamu tahu, bahwa aku lebih tahu bahwa ucapanmu hanya sekedar di mulut. Aku tidak lagi bodoh untuk percaya bahwa kau memilih pergi setelah menghancurkan perasaan yang tulus. Aku terlalu mengenal hatimu dalam segala suasana, hingga kau terlalu sering membutakan pikiran jernihku. Dan aku melihatnya sekarang. Kau terlampau bahagia untuk sebuah pilihan yang hampir kau ingkari dengan kalimat “Aku lebih baik pergi daripada menyakiti orang-orang yang kusayangi.”
Tentu saja aku tidak menangis melihat kebahagianmu. Aku cukup mencibir dari jauh. Melihat bahwa ternyata otak, mulut, dan hatimu pernah berhasil membuat luka bagi orang lain.

What is straight?
A line can be straight, or a street,
but the human heart,
oh, no, it's curved like a road through mountains.
-Tennessee Williams

Picture here

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 

Mereka yang Mampir

Translator

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Guess House

free counters

Popular

Clock

Meeting Room

About Me

Foto Saya
Asmara Nengke
Solo, Indonesia
Not too simple, just unique, extraordinary and limited-edition. Others' big words mean nothing to me.
Lihat profil lengkapku

Kanca-Kanca

Talk to Me

Up to Date