Saya
perlu sebuah keajaiban. Saya perlu hal yang tidak masuk akal dan tidak terlihat,
tapi bisa membuat saya yakin dan percaya. Seperti apa yang saya rasa kepada
Tuhan saya dan agama saya. Saya ingin merasakan hal itu untuk hal lain juga. Untuk
hati saya. Untuk perasaan saya.
Saya
sudah cukup sering mengatakan pada mereka bahwa saya benar-benar dalam koridor
yang tak mereka pahami. Tapi mereka memaksa saya menjelaskan. Lalu say harus
menjelaskan apa? Apakah sebuah penjelasan super sederhana yang hanya membuat
mereka tak paham dan tidak akan mungkin saya jelaskan lebih detail? Atau saya
harus berteriak untuk meminta mereka berhenti bertanya. Oh, tidak!
Saya
perlu alasan. Alasan untuk membenci dan marah. Saya punya sedikit tapi tidak
cukup untuk meletakkan jiwa saya pada jalan itu. Meski sebenarnya saya tidak
pernah tahu kenapa saya membutuhkan alasan untuk marah dan benci. Bukankah seharusnya
saya mensyukuri ketidakpunyaan alasan itu? Entahlah. Saya sedang sangat ingin
bergelimang rasa marah dan benci.
Saya
ingin berhenti. Berhenti merasa. Berhenti berharap. Berhenti menanti. Berhenti mencari.
Hingga akhirnya berhenti untuk ingin.
Sudah
cukup saya merasa semua ini. Saya ingin melangkah dengan hati ringan dan
pikiran bebas. Jika harus berpisah, seharusnya pilihan itu tidak disesali. Jika
segala rasa saya memang tidak pernah dapat saya jelaskan –pada siapa pun-, maka
saya memang memerlukan keajaiban untuk membuatnya terejawantahkankan dan terjelaskan.
Segala yang saya tunjukkan di masa lalu, seharusnya telah mampu membuat semuanya
jelas.
Namun
jika semua hal itu dianggap sebagai sebuah kesia-siaan atau mungkin kebohongan,
maka saya tidak akan membuat diri saya makin jatuh dalam pikiran tentang itu. Semua
kejujuran sudah saya ungkap, karena saya ingin memulai sesuatu yang baik dengan
niat baik.
Sekarang, saya memang hanya perlu sebuah keajaiban. Keajaiban yang memupus atau menumbuhkan segala yang pernah saya lihat sebagai sebuah impian. Keajaiban yang bisa meredam atau pun menyulut amarah dan benci saya.
The most
exhausting thing in life is being insincere.
-Anne Morrow Lindbergh
Picture here |
0 comments:
Posting Komentar