Kau
masih saja mengharap awan itu berarak padamu. Awan yang membuat matamu tidak
mampu mengalihkan pandangan matamu dari langit, meski sesungguhnya selalu membasahkan
matamu pula.
Biarkan
awan itu menjadi awan yang tetap bergerak, menebar air hujan. Karena sungguh
awan tak punya tempat singgah. Terus bergerak, berarak, menuju langit yang
menaungi tanah kering kemudian menyiramkan hujan. Tidak akan berhenti hingga
airnya berubah menjadi hujan dan dia hilang.
Apa
yang ingin kau raih lagi? Awan itu telah jauh meninggalkan langitmu. Bergerak perlahan
dan menumpahkan semua airnya. Tak ada sisa untuk kau reguk, menghilangkan
dahaga.
Picture here |
0 comments:
Posting Komentar