Ketika Melangkah Pergi adalah Benar

Tidak salah. Aku pastikan bahwa yang ada dalam pikiranmu saat ini adalah hal yang tidak salah. Tidak salah dari berbagai sisi, namun tidak sepenuhnya benar. Kita tahu dengan pasti bahwa tidak salah dan benar itu berbeda. Namun aku tidak akan membuatmu untuk berubah pikiran, meski kau pernah menyimpan rasa padaku begitu pun aku.

Perasaanmu mungkin terlalu bodoh untuk kau dustai oleh sikapmu. Kau berlebihan menyingkap sebuah makna, terlalu mudah terjebak dalam sesakmu sendiri. Dan aku tidak bodoh untuk melihatmu sesungguhnya terluka dalam senyum-senyum yang kau usahakan untuk nampak di hadapanku. Aku terlalu cerdas untukmu, Sayang. Hanya kau memang perlu belajar untuk lebih memahami apa yang tidak kusampaikan padamu.

Tidak ada yang salah. Memang tidak salah, seperti inginmu selama ini. Tidak akan pernah ada penyangkalan yang kuberi untuk membuatmu yakin akan apa pun itu. Jalan ini memang berbeda arah. Lagu ini memang berbeda nada. Ruang ini memang berbeda atap. Bukan aku yang meminta. Kau yang mau aku melakukan semuanya. Semua! Tanpa kecuali.

Kau tidak salah. Tidak akan pernah aku berusaha membuatmu mengubah tidak salah itu, meski rasamu padaku masih sama atau telah menguap sekali pun. Aku tidak akan memohon padamu untuk berhenti merasa baik-baik saja. Karena satu yang kuyakin, melepas pelukan mentari dan menyambut hangat rembulan adalah hal yang benar.

Aku berjalan menuju perbatasan senja. Melepas semua ketidak-baikan yang menaungi rasa baik kita. Kau pun berlarilah seperti biasa. Kau akan menemukan dunia yang indah seperti para sufi menemukan cara mereka hidup bahagia. Kau –mungkin- tak akan menemukanku marah atau menangis, karena aku telah memilih yang benar untukku.

Rather than love, than money, than fame, give me truth.

-Henry David Thoreau