Ini tentu saja akan menjadi tulisan terakhir di
bulan April 2012. Tulisan yang mungkin akan menutup bulan ini dengan senyum
saya yang lebar, meski kadang terpaksa saya harus menarik nafas dalam.
Entahlah
bagaimana bisa kau hadir. Memberi seulas senyum yang tidak lagi ditarik oleh
sudut bibirku.
Aku menyihirmu-memantraimu,
begitu katamu. Tidak. Aku tidak melakukannya. Kau tiba-tiba tersenyum pada gadgetmu,
hingga menurut temanmu kau seperti orang bodoh. Itu juga bukan karena mantraku.
Duh! Aku benar-benar tidak memantraimu. Tapi akhirnya kau memilih untuk tidak
bangun dari mantraku.
Sesuatu
yang membuatku berpikir, apakah kau yang selama ini tertutup oleh awan kelabu
yang kucipta sendirian. Di sini. Menjadikannya gelap. Atau kau memang matahari
yang tiba-tiba datang menembus awan gelap. Dan akhirnya kita kini sedang berada
pada payung yang menaungi hujan badai dan terik matahari.
Aku mungkin
childish, bagimu. Iya! Tapi, kumohon
jangan terlalu dewasa bagiku. Ini berat buatku. Setelah semua hal yang kita
bagi malam itu, maka jarak membuatku sangat sensitif. Seakan ia mampu
membunuhku.
Baiklah.
Kusimpan pesanmu, bahwa kau akan berjuang demi kita. Aku pun demikian. Akan kujaga
apa yang telah kau percayakan padaku. Kutunggu kau di batas akhir perjuangan
kita. Bukan hanya demi kita, tapi juga demi mereka.
Pict here! |
Distance does not ruin people's
relationship.
You don't have to see someone everyday to be in
love.
0 comments:
Posting Komentar