Yippie! Setelah kemarin menunggu dengan galau selama
seharian, akhirnya keputusan diambil. Keputusan bahwa puasa jatuh pada tanggal
21 Juli. Hahaha... Saya mah ikut pemerintah, karena menurut saya penentuan
dengan cara melihat bulan itu lebih afdhol. Pendapat pribadi saja kok.
I know it’s random,
but I remember him suddenly. Gara-gara kemarin
ngobrol kalau dia dimasakkan ibu warung depan kost, saya jadi mikir untuk
bilang, “Kalau ada saya, pasti saya akan masak yang enak buat kamu.” Tapi saya
pun tiba-tiba tertawa sendiri. Saya memang bisa memasak, walau kadang terasa
aneh di lidah orang lain karena saya tidak suka masakan asin kecuali asin yang
berasal dari seafood. Jadilah selama
ini saya masak seringnya kurang asin untuk selera orang lain. Dan tentu saja
saya tidak mau menambah daftar ‘orang yang mengerutkan kening’ setelah
menyuapkan masakan saya untuk yang pertama kali. Masakan saya memang enak, tapi
saya tidak menjanjikan bahwa masakan tersebut tidak beracun. Hahaha.
Meski begitu, saya akui saya merasa sedikit sedih. Tahun ini
saya masih harus menjalankan puasa sendiri. Padahal tahun lalu saya sempat
berdoa bahwa saya ingin agar puasa tahun ini sudah menjadi seorang istri. Harapan
yang sempat saya terbangkan setinggi awan. Tapi ketika itu pun saya merasa
bahwa saya terlalu sakit untuk mulai lagi membuka hati. Bukan tidak mau move
on, tapi saya akhirnya lebih percaya bahwa takdir itu tidak akan pernah
tertukar dan tidak akan pernah salah meski sepersekian-miliar-milimeter.
Usaha saya sudah to the max, tapi kalau memang belum
dikasih jalan berarti permohonan saya masih dipakai untuk menebus dosa-dosa
yang pernah saya lakukan (begitu yang saya tangkap dari ceramah ust. Yusuf Mansyur
di sebuah TV swasta). Akhirnya saya tetap bahagia menyambut Ramadhan tahun ini
meski saya masih tetap sendiri. Toh, awal Ramadhan tahun ini lebih baik
daripada tahun kemarin. Tahun kemarin saya mengawali puasa dengan shalat
tarawih sendiri dan sahur sendiri selama beberapa hari karena bapak dan ibu menginap di rumah kakak.
Selamat menjalankan ibadah puada Ramadhan untuk semua
muslim.
Semoga kita bisa menjadi orang yang lebih baik dari pada
sebelumnya.
(Doa pribadi) Semoga tahun depan bisa ber-Ramadhan
sebagai seorang istri. ^__^
It is better in prayer, to have a heart without words than words without a heart
-Mohandhas K. Gandhi-
Picture here |
0 comments:
Posting Komentar