Sweetest Nightmare: HBD, Nggothil-ku Sayang

Thil, kamu hari ini ulang tahun yaa?

Selamat deh kalau begitu. Selamat tambah tua pastinya. Hehehe

Aku bingung, kado apa yang akan kuberi untukmu. Kamu sudah punya semuanya, bahkan kamu sudah punya aku di hatimu (baiklah kali ini aku narsis). Jadi mungkin kado yang kuberi padamu hanya doa simpel agar hidupmu dirahmatiNya tanpa henti. Selain itu, aku tak punya doa yang lebih panjang lagi. Doa sependek itu saja mungkin belum tentu diijabahNya. Hehehe... tapi aku berani bertaruh, bahwa aku tulus mengucap doa itu untukmu.

Thil, ingatkah kamu bahwa setahun kemarin, saat ulang tahunmu, ada yang hampir saja memberimu kado boneka gajah? Please, jangan bilang kamu lupa (huft...). Kemarin aku ngakak membayangkan kalau saja tahun ini aku memberi kado boneka gajah meski aku sudah tidak bersama dia lagi. Kalau kamu memang mau boneka gajah, aku akan belikan untuk kamu. Tapi kadonya atas nama aku sendiri, bukan atas nama dia apalagi atas nama kami berdua. Tidak, Sayang.

Tahun kemarin, aku tidak memberimu kejutan apa-apa, tidak membawakanmu kue tart yang indah, tidak menyirammu dengan tepung dan telur sampai mukamu mirip kue. Tahun ini pun tidak ada kejutan apa-apa yang bisa kuberi untukmu. Bahkan kadonya pun entah ada atau tidak. Hehehe. Kalau memang ada kado, berarti kadonya akan datang amat sangat telat.

Setahun kemarin, kita melewati banyak sekali kejadian. Suka, duka, tawa, tangis. Dan kaupun akhirnya kuperkenalkan pada orang tuaku di suatu hari di bulan Juni, setelah aku lebih dulu mengenal keluargamu dengan sangat baik. Hehehe (swear, ini kalimat lebay). Aku pernah tidur di kamar pribadimu, maka kaupun kuijinkan menemaniku tidur di kamar pribadiku. Tapi bukankah kita telah terlalu sering tidur bersama di segala tempat, bahkan di bangku bis dalam berbagai perjalanan. Kapan kita bisa hang-out seperti dulu?

Sudahlah, tidak penting kapan kita bisa jalan-jalan lagi, yang pasti semoga tahun ini akan menjadi tahun yang lebih baik untukmu, untukku juga. Amien.

Love you, >^_^<