Oktober berlalu dengan sedikit tak ramah padaku. Kulewati oktoberku dengan cuaca panas dan sedikit tak bersahabat pada tubuhku. Meski sangat berat dan sulit, tapi aku masih bertahan dengan segala hal yang kupunyai di hidupku.
Ketika aku memutuskan untuk mengakhiri perjalanan karirku sebagai dosen di sebuah perguruan tinggi swasta, rasanya separuh otakku kehilangan fungsinya.
Iya. Awalnya aku dihadapkan pada dua pilihan yang sulit. Hal yang sama-sama memerlukan pengutamakan dariku. Pekerjaanku yang di dalamnya terdapat cinta dan cita-cita dari rekan kerja dan mahasiswa-mahasiswaku. Di sisi lain, program magister yang kujalani sejak setahun lalu mulai membutuhkan konsentrasi dan fokus penuh ketika memasuki tahap penulisan thesis.
Keputusan harus diambil!
Dengan menahan tangis, aku kembali mengutarakan niatku pada ibuku untuk berhenti di salah bidang. Singkatnya, akhirnya aku memutuskan untuk berhenti bekerja. Mundur dari tempat yang sudah membantuku mengisi pulsa selama dua tahunku. Keputusan telah kuambil!
Menjadi pengangguran benar-benar bukan hal mudah. Membiasakan diri dengan pekerjaan rumah yang 2 tahun ini hampir tak pernah kusentuh sama sekali. Membiarkan otak dan tubuhku hampir tidak melakukan aktivitas apapun bukanlah hal yang mudah untuk dijalani. Sungguh sangat tak mudah membiasakan diri tak melakukan apapun setelah sejak lama program permanen telah disetting untuk mengerjakan banyak hal.
Tapi, sekali lagi, keputusan telah kuambil. Apapun risikonya, aku sudah memutuskan dan harus berani menanggung semuanya.
So this is who I am
And this is all I know
And I must choose to live
For all that I can give
The spark that makes the power grow
And I will stand for my dream if I can
Symbol of my faith in who I am
-Celine Dion-
0 comments:
Posting Komentar