Aku
rindu kamu, tahukah kamu? Sepertinya tidak.
Maka
aku menikmati kerinduan yang membungkus hatiku dalam sepi. Aku berdoa di bawah
langit malam agar kamu senang dalam siangmu dan tenang dalam lelapmu. Aku pun
menitipkan potongan rindu di tiap kilau bintang. Berharap agar tiap potongan
itu bisa tertangkap dalam cahaya bulan dan tersampaikan padamu.
Aku
ingin memelukmu. Aku akan menyimpanmu dalam dekapku, menjagamu dalam kecupku,
dan mengikatmu dalam hatiku. Aku belum bisa berhenti melukismu dalam mata dan
anganku. Aku pun telah setengah-mati tersiksa menatap setiap potongan kenangan
yang kau tinggal di kotaku. Aku masih setia berujar pada bintang, bahwa aku
melihatmu di tiap sudut yang kita singgahi.
Kisah
kita akan selalu hidup di jiwaku. Memasungmu dalam kenangan yang tidak henti
menguarkan aroma rindu. Pun memaksaku menahan rindu akan hangatnya pelukmu dan
debar halus jantungmu. Rindu membiru tentang darah kita yang berpadu dalam
sekat setipis kulit ari. Namun kini, hanya sanggup kukenang dalam waktu yang
terus berputar tanpa jeda.
Sorrow
is how we learn to love.
Your
heart isn't breaking.
It
hurts because it's getting larger.
The
larger it gets, the more love it holds.
-Rita
Mae Brown
Picture here |
0 comments:
Posting Komentar