Aku tiba-tiba merindukanmu
Sekali lagi aku merindukanmu
Padamu yang sungguh tak pernah peduli
Padamu yang acuh luar biasa
Padamu yang hanya menyimpannya
Padamu yang percaya padaku
Padamu yang tak mau mendengarku
Bukankah sudah kujanjikan untuk tidak kembali pada masa ‘indah’ itu?
Tapi memang janjiku tak berbuah apapun
Hanya janji semata, menurutmu
Perih ...
Perih melihat kau akhirnya memilihnya
Perih melihatnya tertawa pongah bisa meraihmu
Perih melihatnya tertawa bersamamu
Perih mempercayai kau membuangku
Perih kau campakkan tanpa kata
Peri membaca tiap kata-katamu
Pernahkah kau coba dari hati padaku setelah kau bersamanya, seperti yang kau lakukan padanya ketika kau bersamaku?
(aku bertanya dengan cucuran air mata, bukan berteriak seperti yang selalu kau tuduhkan bahwa aku meracau)
Setelah sekian purnama aku teracuhkan, hari ini dalam sakitku yang amat menyiksa, kuharap kau ada di sini. Bukan membelai atau merayu, hanya sekedar duduklah di sampingku dan lihatlah aku. Apa aku berlebih? Apa dalam sakitku ini masih kau anggap aku hanya igin merajuk?
Tuhan...
Ijinkan aku menangis kali ini..
Sakitku berbaur dengan rindu yang amat dalam
Tuhan...
Kumohon buatlah semuanya membaik
Sakitku juga rinduku
Tuhan...
Jika dia hanya merindu yang ditatapnya tiap waktu
Kumohon jangan buat aku merindukannya
Tuhan...
Simpan rinduku padanya dalam genggamanMu
Biar dia bisa merasa yang sama suatu saat nanti
Tuhan...
Sampai kapankah Kau membuat hidupku tanpanya?
Atau harus dengan nyawa dan darah sebagtai jalan masuk dalam hidupnya?
Tuhan...
Jaga dia di sana dengan siapapun dia bicara, berlari, bercumbu, ataupun berbaring
*banyak kata yang harusnya kuungkapkan kepada dirimu....
Beribu sungai, bertemu di lautan
Tak pernah kau anggap, keajaiban
Tak pernah kau anggap, keajaiban
Beraraknya awan yang menurunkan hujan
Tak pernah kau lihat sebagai keindahan
Tak pernah kau lihat sebagai keindahan
Bagaimana dengan aku yang hanya seperti itu?
Tak punya apapun selain dirimu
Tak punya apapun selain dirimu
Bagaimana dengan kita yng sudah tak punya cara?
Untuk bisa tertawa bersama-sama
Hapuskan keluhanmu sebelum berlalu
Dengarkan keluhanku sebelum berlalu
Dengarkan keluhanku sebelum berlalu
Aku tahu dirimu sudah letih padaku
Yang tak bisa mengerti keinginanmu
Yang tak bisa mengerti keinginanmu
Bagaimana dengan kita yang sudah tak punya cara ?
Untuk bisa meneruskan cerita
Beri ruang untuk kata
Agar semua kan terbuka
Pastikan tak ada yang tersia-sia
Agar semua kan terbuka
Pastikan tak ada yang tersia-sia
Purple space, 20110710
PS. Why do God doesn’t give me a chance to see u deeply, closely?